Hal ini bisa dilihat sebagai pertanda, bahwa masih banyak orang-2 yang penat oleh kesibukannya dan butuh untuk relaksasi, namun bisa juga disimpulkan bahwa banyak masyarakat yang sudah apatis terhadap pemilu itu sendiri. Mungkin mereka
sudah jenuh dengan berbagai kampanye politik yang muluk-muluk, namun kemudian ya tetap begini saja alias hasil pemilu tidak terlalu berpengaruh pada kehidupannya. terlebih jauh-jauh hari sudah terdengar nada tidak merdu, bahwa Pemilu kali ini akan kacau balau, diindikasikan mulai dari kertas suara yang banyak rusak, DPT yang bermasalah, maupun sistem mencontreng yang masih dianggap asing.
Namun, ternyata di tempat saya mencontreng, tidak ditemui kendala yang berarti seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Mencontreng, yang katanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit /orang ternyata tidak terjadi. Dengan 4 bilik suara disediakan, saya yang mendapat antrian no 19 ternyata cuma menunggu sekitar 15 menit untuk menyalurkan pilihan saya. Alias setiap orang "cuma" membutuhkan waktu rata-rata 4 menit untuk mencontreng. hal yang membanggakan bahwa didaerah saya sosialisasi pemilu berjalan dengan baik. Oh ya, saya memang sengaja datang ke TPS lebih awal, dikarenakan siang ini mau ke Jakarta, dalam rangka ketemuan sama istri dan anak tercinta...he...he... kangen kan sebulan tidak ketemu dengan orang-orang yang kita sayangi.
Akhirnya namun bukan yang terakhir, saya, dan mungkin seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungannya, mengharapkan agar caleg-caleg yang nantinya terpilih untuk benar-benar berjuang menyampaikan aspirasi rakyat, sesuai dengan janji-janji sewaktu kampanye. jangan sampai menyakiti hati rakyat, dengan menghamburkan uang rakyat untuk pelesir dengan alasan studi banding, kunjungan kerja ataupun tetek bengek lainnya. Kalau mau melihat kondisi di daerah lain lewat internet pun mudah dan murah dan hasilnya bisa lebih oke. Dan pastinya rakyat akan bangga karena wakil-wakil mereka benar-benar orang yang punya empati dan melek teknologi.
ya wis, berhubung hari sudah siang, saya harus buruan ke stasiun biar nggak kehabisan tiket naik kereta api ... tut...tut........tut.
Namun, ternyata di tempat saya mencontreng, tidak ditemui kendala yang berarti seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Mencontreng, yang katanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit /orang ternyata tidak terjadi. Dengan 4 bilik suara disediakan, saya yang mendapat antrian no 19 ternyata cuma menunggu sekitar 15 menit untuk menyalurkan pilihan saya. Alias setiap orang "cuma" membutuhkan waktu rata-rata 4 menit untuk mencontreng. hal yang membanggakan bahwa didaerah saya sosialisasi pemilu berjalan dengan baik. Oh ya, saya memang sengaja datang ke TPS lebih awal, dikarenakan siang ini mau ke Jakarta, dalam rangka ketemuan sama istri dan anak tercinta...he...he... kangen kan sebulan tidak ketemu dengan orang-orang yang kita sayangi.
Akhirnya namun bukan yang terakhir, saya, dan mungkin seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungannya, mengharapkan agar caleg-caleg yang nantinya terpilih untuk benar-benar berjuang menyampaikan aspirasi rakyat, sesuai dengan janji-janji sewaktu kampanye. jangan sampai menyakiti hati rakyat, dengan menghamburkan uang rakyat untuk pelesir dengan alasan studi banding, kunjungan kerja ataupun tetek bengek lainnya. Kalau mau melihat kondisi di daerah lain lewat internet pun mudah dan murah dan hasilnya bisa lebih oke. Dan pastinya rakyat akan bangga karena wakil-wakil mereka benar-benar orang yang punya empati dan melek teknologi.
ya wis, berhubung hari sudah siang, saya harus buruan ke stasiun biar nggak kehabisan tiket naik kereta api ... tut...tut........tut.